Pages

Subscribe:

Senin, 22 Agustus 2011

Teks Saling Sapa Ormada 21 Agustus 2011


“ Kamiputra daerah Bojonegoro dan selaku perwakilan dari 16 Ormada yaitu: SMPB UI, MAESTRO STAN, PAD IPB, BIG ITB, MABES UNDIP, IMAGO Jogja, STIMIK Duta Bangsa Bojonegoro, FKMB UNESA, ABC UNAIR, FORBITS ITS, SASB IAIN Surabaya, FKMB IAIN Surabaya, COBS UTM, BSB UB, HIMABO UM, IKAMARO UIN Malang, IKMBJ UNEJ yang tersebar di Jawa dan Madura, dengan ini telah menyusun sebuah teks yang bertemakan:
Tema: Peran Mahasiswa Putera Daerah dalam Mengiringi Pembangunan Pendidikan di Bojonegoro
Mahasiswa adalah kalangan yang memilikiposisi strategis yang secara ekspresif dinyatakan sebagai simbol perubahan sehingga kita dapat mengambil peluang sekaligus tantangan dalam berbagai konteks pembangunan sosial masyarakat. Kata-kata Mahasiswa bukah hanya embel-embel pergantian status dari SMA. Mereka yang merasa mahasiswa seyogyanya sadar akan tanggung jawabnya, bukan sekedar berteori atau bermimikri tapi harus mampu bersinergi dengan ilmu yang ada untuk sebuah aplikasi. Dalam pergerakannya mahasiswa memiliki karakter idealis.Mahasiwa biasanya menjadi orang yang paling resah dengan ketidakberesan, mahasiswa sebagai kaum intelektual muda yang memiliki idealisme dan pemikiran yang masih terbebas dari berbagai kepentingan, mempunya peran yang sangat sesuai sebagai kontrol sosial dan stabilitator dalam berbagai bidang kehidupan. Termasuk salah satunya yang dititikberatkan disini adalah pendidikan. Kenapa harus pendidikan? Adalah karena awal dari segala perubahan itu adalah pendidikan.
Mengingat peran dan kapasitasnya tersebut, kami sebagai mahasiswa memposisikan diri untuk berkontribusi pada daerah dengan terjun kemasyarakat. Disini peran mahasiswa sangat strategis karena bisa sebagai penghubung yang menjangkau antara pemerintah selaku pemberi pelayanan kepada masyarakat dengan masyarakat itu sendiri sebagai penerima kebijakan.Sehingga jika dilihat mahasiswa memiliki potensi yang sangat besar jika dimaksimalkan dengan baik, tetapi juga akan sangat sulit jika mahasiswa berjalan sendiri - sendiri. Untuk itu diperlukan suatu wadah yang dapat menampung dan menuangkan kreatifitas serta aspirasi mahasiswa untuk bergerak melayani daerah melalui Organisasi Mahasiswa Daerah (Ormada).
Ormada dewasa ini adalah salah satu organisasi yang masih konsisten menggelorakan semangat membangun daerah asal, memotret celah-celah yang memungkinkan untuk dapat berpartisipasi, memberikan kontribusi kepada masyarakat. Mencoba merancang aksi yang konkret sebagai wujud dedikasi ormada sebagai mahasiswa putra daerah. Selain itu, dalam konteks ini, Ormada pun berperan sebagai "keluarga" yang bersama membangun solidaritas dan saling memotivasi, terlebih lagi apabila kita merantau ke daerah yang cukup jauh dari kampung halaman. Disini ormada bisa menjadi penyambung silaturahmi, dan komunikasi antar sesama mahasiswa dari daerah, saling mengenal dan mengakrabkan, serta sebagai penjagaan agar kita jangan sampai kehilangan jati diri sebagai putra daerah. Rasa kekeluargaan dan keterikatan inilah yang selanjutnya menimbulkan suatu modal sosial antar mahasiswa asli Bojonegoro sehingga nantinya diharapkan membangun persepsi mereka untuk kembali membangun daerah asal.
Peran lainnya yang tidak kalah penting adalah peranan ormada dalam pengabdiannya kepada masyarakat. Untuk itu langkah yang paling sederhana yang bisa dilakukan oleh Ormada adalah dalam level 3D (Discourse, Discussion, and Do Something).Langkah pertama adalah Discourse (diskursus). Kita dapat berpartisipasi dengan kritis terhadap yang terjadi di masyarakat, mewacanakan isu-isu penting yang dikonstruksikan secara sosial. Anggota Ormada perlu untuk memahami atau setidaknya tahu tentang segala isu yang berhubungan dengan perkembangan di Bojonegoro.  Langkah kedua adalah Discuss (diskusi). Inilah yang menjadi kekuatan intelektual mahasiswa. Dari isu-isu yang telah dirancang dan diwacanakan tersebut, maka selanjutnya kita diskusikan. Sarana diskusi ini selain membudayakan berpikir kritis untuk mahasiswa, juga sangat penting untuk menjaring aspirasi dari berbagai sudut pandang. Langkah ketiga adalah Do Something (Lakukan Sesuatu). Langkah ini merupakan ujung tombak dari aktivitas intelektual yang telah kita lakukan yaitu aksi konkret dengan bekerjasama dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Jika ditilik lebih jauh, potensial SDA di Bojonegoro sangat tinggi,untuk itu Bojonegoro membutuhkan banyak SDM yang memadai dan kompeten untuk mengimbangi SDA tersebut. Disinilah ormada bisa mengambil peranan, melalui pengkaderan untuk anggotanya agar memiliki semangat membangun daerah, menjadi penerus pembagunan yang berkapabilitas di Bojonegoro. Menghilangkan Mind set “Malin Kundang”. Kacang lupa pada kulitnya.
Akan tetapi ormada sebagai organisasi kepemudaan juga harus mengingat dua hal yang menjadi anasir penting peran pemuda. Yang pertama adalah peran masa kini seperti yang sudah dilkukan oleh ormada saat ini. Kemudian peran yang kedua adalah peran masa depan diharapkan ormada menjadi wadah untuk mencetak intelektual-intelektual muda yang bisa membangun derahnya. Peran masa depan inilah yang masih menjadi PR untuk para Ormada.Disinilah fungsi mahasiswa harus terjalankan, sudah waktunya bagi mahasiswa yang terwadahi dalam ormada ini untuk memaksimalkan peran sebagai aktor intelektual yang dapat memberikan jawaban-jawaban dan solusi yang konkrit, membumi, aplikatif dan bermutu. Berangkat dari hal itulah kami mencoba memberikan kontribusi untuk Bojonegoro melalui berbagai kegiatan. Peran yang bisa dimainkan Ormada tidak hanya yang bersifat konseptual melainkan juga bisa berifat praktikal dengan terjun langsung ke masyarakat. Dalam bidang yang berkaitan dengan pendidikan sesuai dengan ranah kita sebagai mahasiswa, ormada-ormada melaksanakan kegiatan tahunan seperti Tryout, Briefing, Seminar, Debate Contest, menyumbangkan buku-buku bacaan dll. Dalam melakukan Briefing kita bukan hanya mengenalkan kampus, akan tetapi lebih kepada motivasi dan menginspirasi agar siswa-siswi SMA melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Menanamkan kepada mereka bahwa pendidikan itu penting.Briefing yang dilakukan oleh ormada ini sangat signifikan dalam menyebarkan akses informasi yang memudahkan para siswa dalam meraih mimpi. Sedangkan untuk Tryout ini, tujuan kita adalah agar para siswa-siswi SMA merasa lebih percaya diri untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi karena sudah mendapatkan simulasinya di Tryout yang diadakan oleh Ormada. Melalui tryout ini mereka juga diberikan strategi untuk mengerjakan soal-soal. Kegiatan lainnya adalah seminar-seminar yang dilakukan di sekolah-sekolah untuk memotivasi pelajar SMA agar lebih percaya diri memantapkan hati untuk masa depannya.
Selain itu mengingat hakekatnya sebagai mahasiswa yang tidak lepas dari kehidupan bermasyarakat, ormada juga banyak melakukan  kegiatan yang bersifat sosial, seperti Bakti Sosial, Penggalangan bantuan untuk korban bencanana, pengobatan gratis dll.  Bakti sosial disini ditujukan untuk melatih mahasiswa terjun langsung di masyarakat, melatih rasa kepedulian sosial terhadap sesama. Sedangkan dalam kegiatan penggalangan bantuan untuk korban bencana ini dilakukan dengan turun ke jalan, melatih mahasiswaagar memiliki rasa tenggang rasa dan kemanusiaan. Kegiatan lainnya yaitu pengobatan gratis, diharapkan dari kegiatan ini mahasiswa lebih membuka mata tentang kondisi masyarakat yang sesungguhnya.
Jadi bisa dilihat melalui kegiatan-kegiatan di atas, ormada memiliki peranan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Ormada selaku penghubung disini telah bayak berinteraksi dengan masyarakat selaku penerima kebijakan, sehingga hubungan diantara keduanya sudah bisa dikatakan cukup baik.Untuk itu melalui kegiatan ini kami selaku Ormada, juga inginmembangun interaksi yang baik dengan Pemerintah yang dalam hal ini adalah pemberi pelayanan untuk masyarakat itu sendiri.
Ketika berbicara mengenai peran ormada tidak akan pernah maksimal jika tidak ada support atau dukungan khususnya dari pemerintah sebagai pihak yang menjalankan fungsi eksekutif di tingkat daerah. Tidak kami pungkiri,perhatian Pemkab kepada Ormada sekarang sudah cukup baik. Pemkab sudah banyak membantu kita dalam suport dana untuk kegiatan. Tapi harapannya setelah kegiatan ini perhatian itu tidak hanya mencakup dana tapi juga dukungan dalam bentuk yang lain. Antara Ormada dengan pemkab bisa terjalin sinergisitas dan hubungan yang harmonis, serta adanya dukungan penuh dari pemkab dalam acara yang kita laksanakan. Dukungan disini seperti kemudahan pengurusan birokrasi, kesediaan menghadiri undangan dalam acara-acara yang dilaksanakan oleh Ormada, dan mengapresiasi apa yang sudah kita lakukan. Selain itu, untuk mempermudah dalam pelaksanaan dari kegiatan ormada itu sendiri, kami berharap agar melalui kegiatan ini ormada bisa mendapatkan legalitas dan pengakuan resmi dari pihak pemkab agar lebih mudah dalam pelaksanaan berbagai kegiatan.
Disinilah perlunya adanya komunikasi yang baik antara ormada dengan pihak pemkab sehingga juga tercipta hubungan yang harmonis selaku mahasiswa sebagai social of control, dan diharap keduanya akan bisa saling berjalan beriringan sesuai dengan fungsi masing - masing dengan tujuan akhir memajukan Bojonegoro bersama - sama dari berbagai bidang.

0 komentar:

Posting Komentar